Sabtu, 28 Januari 2012

Sistem Regulasi Pada Manusia


SISTEM  SARAF
Sistem saraf merupakan sistem yang berperan menerima,meneruskan, mengolah dan menanggapi rangsang. Jaringan saraf tersusun atas sel-sel yang mempunyai bentuk khusus. Sel-sel tersebut dinamakan neuron dan neuroglia. Kedua sel tersebut ibarat pasangan tak terpisahkan yang menyusun jaringan saraf. Jika ada sel neuron, pasti sel neuroglia akan menyertai. Adapun sel neuroglia berfungsi memberikan nutrisi dan bahan-bahan lain yang digunakan untuk kehidupan neuron. Dengan kata lain, neuroglia berfungsi untuk menjamin kehidupan neuron agar tetap dapat melaksanakan kegiatan.


Neuron merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Neuron memiliki kemampuan sebagai konduktivitas (penghantar) dan eksistabilitas (dapat dirangsang, serta memiliki kemampuan merespon rangsangan dengan sangat baik. Neuron terdiri dari tiga bagian yang berbeda satu dengan yang lain, yaitu sebagai berikut :
  •        Badan Sel (Perikarion), Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
  •        Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Umumnya setiap neuron memiliki beberapa dendrit. Dendrit berfungsi menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
  •        Akson (Neurit), bagian ini merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang dan berfungsi untuk meneruskan impuls saraf yang berupa informasi berita dari badan sel. Akson memiliki bagian-bagian yang spesifik, yaitu sebagai berikut:
·         Neurofibril, merupakan bagian terdalam dari akson yang berupa serabut-serabut.
·         Selubung Mielin, bagian ini tersusun oleh sel-sel pipih yang disebut sel Schwann.
·         Nodus ranvier, merupakan bagian akson yang menyempit dan tidak dilapisi selubung.
Sistem Saraf Pusat  
Otak
Otak merupakan pusat pengendalian semua aktivitas kehidupan.otak manusia terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
1.      Otak depan
Otak depan tersusun atas beberapa bagian yaitu otak besar(serebrum), korpus kalosum, dan hipotalamus.
  •            Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
  •       Korpus kalosum merupakan perantara belahan kiri dan belahan kanan.fungsi belahan kiri mengatur organ sebelah kanan dan belahan kanan mengatur organ sebelah kiri.
  •      Hipotalamus Merupakan area terpenting dalam pengaturan lingkungan internal tubuh (homeostasis). Berfungsi  Mengontrol suhu tubuh, rasa haus dan pengeluaran urin, lapar dan kenyang, sekresi hormon-hormon hipofisis anterior, menghasilkan hormon-hormon hipofisis posterior, kontraksi uterus dan pengeluaran ASI. Hipotalamus juga merupakan pusat koordinasi sistem saraf otonom utama .Berperan dalam pola perilaku dan emosi (respons takut dan berani; perilaku seksual)
2.      Otak tengah
     Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

3.      Otak belakang
Otak belakang dibedakan menjadi dua bagian, yaitu otak kecil dan sumsum lanjutan.
Otak kecil (serebelum) berfungsi sebagai pusat keseimbangan dan koordinasi otot. Sumsum lanjutan (medula oblongata) merupakan pusat pengaturan kecepatan denyut jantung dan tekanan darah.

          Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulamg belakang dimulai dari medula oblongata sampai vertebra lumbalis kedua. Fungsinya menghubungkan impuls ke otak serta sebagai pengatur gerak refleks.

Sistem Saraf Tepi

*      Sistem saraf sadar
Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.

*      Sistem saraf tak sadar

*      Sistem saraf otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.
Gerak Refleks
Rangsangan  -  neuron sensorik  -  sinapsis  -  neuron motorik  -  efektor  -  gerak. Untuk gerak refleks tangan dan kaki, impuls rangsangan dari neuron sensorik tidak pernah sampai ke otak, tetapi hanya sampai sumsum tulang belakang (sinapsis) kemudian jawaban yang timbul langsung dibawa ke efektor.  

Obat-Obatan yang Memengaruhi Sistem Saraf
*      Golongan Depresan
*      Golongan Stimulan
*      Golongan Halusinogen
*      Golongan Narkotik

SISTEM  HORMON  ( SISTEM  ENDOKRIN )
Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah. Kelenjar tersebut tidak memiliki saluran sehingga di sebut kelenjar endokrin (kelenjar buntu). Sekresinya disebut sekresi internal. Hormon diperlukan dalam jumlah sedikit, tetapi pengaruhnya sangat besar.
Macam Kelenjar Endokrin dan Hormon yang dihasilkannya :  
Kelenjar Hipofisis ( Pituitari )
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian intermediat, dan bagian posterior.
Hormon yang dihasilkan hipofisis anterior :
Hormon Somatrotof : Pertumbuhan sel dan anabolisme protein.
Hormon Tiroid (TSH) : Mengontrol sekresi hormon oleh kelenjar tiroid.
Hormon Adrenokortikotropik (ACTH) : Mengontrol sekresi beberapa hormon oleh korteks adrenal.
Follicle Stimulating Hormon (FSH) :
a. Pada wanita : merangsang perkembangan folikel pada ovarium dan sekresi estrogen.
b. Pada testis : menstimulasi testis untuk mengstimulasi sperma.
Luteinizing hormone (LH) :
a.      Pada Wanita : bersama dengan estrogen menstimulasi ovulasi dan pembentukan progesteron oleh korpus luteum.
b.     Pada pria : menstimulasi sel – sel interstitial pada testis untuk berkembang dan menghasilkan testoteron.
Prolaktin : Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu.
Hormon yang dihasilkan hipofisis intermediat :
Melanocyte stimulating hormone (MSH) : Mempengaruhi warna kulit individu.
Hormon yang dihasilkan hipofisis posterior :
Oksitosin : Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan.
Hormon ADH : Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah.

Kelenjar Tiroid ( Kelenjar Gondok )
Kelenjar tiroid terletak di kiri dan kanan trakea di daerah faring, dekat jakun. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin, triidotironin, dan kalsitonin. Hormon-hormon ini berfungsi memengaruhi metabolisme sel, memmengaruhi pertumbuhan, dan memengaruhi perubahan tiroksin.
Tiroksin : Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan sistem saraf.
Triidotironin : Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan sistem saraf.
Kalsitonin : Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang.

Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak Ginjal)
Kelenjar Paratiroid (kelenjar anak gondok) terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini berjumlah 4 buah yang bersusun berpasangan yang menghasilkan hormon pada tiroksin. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar ini menghasilkan hormon parathormon yang berfungsi “ mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh “.

Kelenjar Epifisis
Kelenjar ini terdapat di otak bagian atas. Hingga saat ini belum dapat diketahui dengan pasti hormon yang dihasilkan dan pengaruhnya.

Kelenjar Timus
Terletak di sepanjang rongga trakea di rongga dada bagian atas. Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa. Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.    
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar timus disebut timosin. Timosin ini berfungsi merangsang proliferasi dan pematangan limfosit. 
Kelenjar Suprarenalis ( Kelenjar Anak Ginjal / Kelenjar Adrenal )
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula) yang Menghasilkan hormon Adrenalin.
Korteks adrenal (bagian kulit) menghasilkan :
1.     Mineralokortikoid : berfungsi menyerap ion Na dari darah dan mengatur reabsorpsi air pada ginjal .
2.      Glukokortikoid : berfungsi menaikkan kadar glikogen .  
3.     Andrenogen : yang bersama-sama dengan kelenjar gonad menentukan sifat kelamin sekunder pada pria .
Medula adrenal (bagian dalam) menghasilkan :
1.    Hormon adrenalin : memacu aktivitas jantung dan penyempitan pembuluh darah kulit serta kelenjar mukosa, mengendurkan otot polos batang tenggorok sehingga melapangkan pernapasan, menaikkan kadar gula darah dan memengaruhi pemecahan glikogen dalam hati .

Kelenjar Langerhans ( Kelenjar Pankreas)
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Hormon insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen di hati sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Dan Glukagon berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Dan apabila Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes melitus.

Kelenjar Kelamin
1.      Kelenjar kelamin pria berupa testis
                  Testis menghasilkan hormon yaitu :
·      Androgen berfungsi mendukung pembentukan sperma,mendorong perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks sekunder pria.
·       Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
2.      Kelenjar Kelamin Wanita berupa ovarium  
      Ovarium menghasilakan hormon yaitu :
·        Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. 
·         Progesteron berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar